Beberapa minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri, dua orang narapidana, Ivan (Chicco Jerikho) dan Erik (Asrul Dahlan) melarikan diri dari penjara yang terletak di sebuah desa di Jawa Barat. Keduanya melarikan diri dan bersembunyi serta tinggal di pondok tua di dalam hutan yang tak jauh dari pemukiman warga. Semula, Ivan dan Erik berniat untuk menyamar dengan mencuri baju salah satu penduduk setempat. Sayangnya, wajah mereka sudah terdapat di lembaran kertas buronan di setiap sudut desa. Akhirnya Ivan dan Erik untuk sementara harus tinggal di pondok itu.
Hingga suatu ketika, Rian (Fatih Unru) dan Melati (Naomi Ivo), adik kakak yang masih kecil ini hendak pergi memancing di danau, dekat pondok Ivan serta Erik bersembunyi. Tiba-tiba saja, kaki Melati terjepit. Melihat anak kecil kesakitan, Ivan pun tergerak untuk menolongnya, begitu pula dengan Erik. Persahabatan kemudian terjalin. Dua anak kecil tersebut kini rajin mengunjungi pondok Rian yang gemar memancing bertemu kawan baru dan mengajarinya memancing, Erik. Sedangkan Melati, dengan hatinya yang tulus mengajari Ivan untuk membaca ayat-ayat suci Al-Quran.
Namun semakin lama Ivan dan Erik menetap di pondok tersebut, keduanya semakin terancam bahaya akan kembali tertangkap. Dan saat Rian dan Melati sedang bermain di sana , benar saja, polisi datang menyergap dua buronan itu. Apakah yang akan dilakukan Ivan dan Erik? Akankah mereka justru menjadikan Melati dan Rian sebagai sandera? Atau justru ikhlas menerima hukuman atas dosa masa lalu mereka?
Seputih Cinta Melati, adalah film religi pertama yang diproduksi oleh Alenia Pictures. Tak luput, film ini tentunya mengusung tema anak-anak yang sangat inspiratif dan sentuhan-sentuhan religi yang begitu meresapi kalbu. Dibesut oleh Ari Sihasale, tak perlu diragukan lagi. Dinamika film Seputih Cinta Melati memang sangat pas untuk disaksikan oleh segala kalangan usia. Terlebih lagi, film ini hadir dipenghujung bulan suci Ramadhan. Dan tak hanya itu, Ale (panggilan akrab sang sutradara) juga lihai menyisipkan nilai-nilai kejenakaan yang acap kali mengundang tawa penonton.
Nilai tambah lainnya untuk Seputih Cinta Melati adalah para pemainnya yang hebat. Khususnya dua anak kecil Fatih dan Naomi. Di film ini, keduanya begitu fasih berbicara bahasa Jawa Barat (sunda) dan peran yang mereka bawakan begitu orisinil. Sementara Chicco yang notabenenya bukan pemeluk agama Islam pun bermain dengan indah dan khusyuk dalam film ini. Seputih Cinta Melati mengambil lokasi syuting di Ciwidey, Jawa Barat. Film yang naskahnya ditulis oleh Armantono ini berdurasi 107 menit. Sangat pas untuk disaksikan bersama keluarga tentunya.
-JF-
No comments:
Post a Comment