[REVIEW] 9 Summers 10 Autumns

"Menonton Film ini seperti melihat refleksi diri di layar lebar"

Satu lagi film berkualitas Indonesia garapan Isfansyah yang mengadaptasi dari Novel dengan judul sama 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan. Film dimulai dari lahir nya Iwan Setyawan di Batu, Malang dimana keluarga nya hidup sederhana, Bapak nya  hanyalah sopir angkot dan Ibu nya adalah ibu rumah tangga biasa. Iwan tumbuh menjadi seseorang yang kurang berani seperti yang diinginkan ayahnya dan dikelilingi 4 saudari nya yang begitu menyayanginya. Minat Iwan akan matematika sangat kuat dari kecil dan ia tidak mau hidup miskin selama nya. Iwan merupakan anak laki-laki di keluarganya, oleh karena itu Bapaknya ingin sekali Iwan menjadi yang dia mau, anak laki-laki yang bisa menemani nya dalam perjalanan dan berani menghadapi apapun. Hal ini lah yang dia ingin tunjukan kepada ayahnya mulai dari menunjukan nilainya di raport sampai diterima di IPB.

Iwan pun beranjak dewasa dengan harapan dapat menyenangkan keluarga nya dan hidupnya mulai menemukan titik terangnya, dia diterima di IPB tanpa tes namun bapaknya mengorbankan mobil angkot nya yang sudah menemani hidup nya selama ini. Iwan pun mulai menjejakan kaki di Bogor menuntut ilmu dengan segala keterbatasan kondisi keuangan nya. Iwan pun bertemu dengan kerikil-kerikil dalam usahanya mendapatkan gelar sarjana dan juga bertemu dengan orang-orang luar biasa disekelilingnya. Sampai dia dapat bekerja di Jakarta di salah satu perusahaan dalam bidang survei dan statistik.

Godaan dan halangan silih berganti menghadang Iwan dalam menggapai mimpinya mulai dari lifestyle dan tentu saja kondisi keuangan nya, namun cerita nya untuk pergi ke Big apple baru saja dimulai. Iwan diterima di Nielsen Research dan berhasil melanjutkan kariernya di New York yang bahkan keluarga nya tidak tahu dimana itu. Dan setelah melewati 9 Musim Panas dan 10 Musim gugur dan duduk sebagai direktur, Iwan memutuskan untuk pulang ke kampung halama nya, Batu , Malang dan hidup untuk menginspirasi kampung halaman nya itu dan juga Indonesia.

Film berbau biopic di Indonesia masih jarang dan mulai bermunculan dan dengan jalan cerita yang dekat sekali dengan keseharian kita (dan saya tentunya) kita diajak masuk ke dalam cerita tersebut bahkan bagi yang belum membaca bukunya mendapatkan inspirasi dan rasa haru pentingnya keluarga dalam hidup kita dan indah nya dari hasil kerja keras kita.

Aktor dan aktris di film ini bermain prima dalam membawa lakon masing-masing didukung cinematography yang ciamik dan background sound yang mendukung saya nyaman dan terhibur selama film ini berlangsung dan tanpa memperhatikan jam tangan saya. Dengan sedikit disuguhi kisah cinta Iwan pada saat muda dan dengan pembawaan flashback nya serta tidak ketinggalan ada sosok kecil Iwan pada saat kesendirian nya di New York yang setia menemani sangat melengkapi film ini.

Overall saya berikan 5 bintang, nilai tertinggi review film saya

Dukung terus Film Indonesia kita

Selamat menonton

-MAL-

[REVIEW] IRON MAN 3

" You will say this sequel ROCKS if you don't read the comics, But if you know Mandarin you will say this sequel SUCKS "

Film yang digadang-gadang menjadi penutup perjalanan Iron Man dengan muncul nya salah satu musuh bebuyutan Iron Man "Mandarin" memang jadi salah satu film yang paling dinanti di musim panas tahun 2013
Sebagai pembuka Film musim panas, Iron Man 3 memang memenuhi semua persyaratan itu. Massive Special Effect, A lot of Jokes, Simple Story, and well known Artists. Dan masuknya Shane Black menggantikan John Favreu yang menjadi producer pada Iron Man kali ini serta munculnya Mandarin mengundang rasa penasaran saya yang sangat besar. Namun harapan akan melihat Mandarin berduel dengan Iron Man memang melebihi dari kenyataan yang ada tersaji di dalam film ini, tidak hanya soal Mandarin maupun juga ekspetasi dari poster sampai trailer nya di luar banyak issue yang merebak tentang plot utama film ini.

Tone Iron Man pun hilang di bagian tengah film, lebih ke arah Die Hard dan Lethal Weapon wanna be dengan memadukan Tony Stark dan Rhodes pada setting tersebut. Memang tidak semua tersaji sesuai harapan, tapi banyak jokes di dalam film ini cukup membuat saya tertawa berkali-kali tentunya sangat menghibur penonton yang sudah lelah mengantri. Hey tapi saya mau Action nya, Yap Anda akan mendapatkan nya di film ini. Semua Armor Iron Man (Total 42 Armor) akan muncul di film ini, dan akan melihat banyak ledakan disana-sini mulai dari awal film sampai akhir termasuk pembajakan air force one sampai penghancuran kediaman Tony Stark di Malibu, Miami.

Iron Man 3 ini juga membentuk karakter Tony Stark yang semakin solid, solid dimana Tony Stark mulai menjadi dewasa dan juga menjawab pertanyaan kapten steven rogers A.K.A Captain America pada film Avengers yang menanyakan kepada Tony Stark kira-kira begini "Bisa apa lo tanpa armor lo?" dan di Film ini Tony Stark akan menjawab "I am Iron Man", serta ia akan tahu siapa yang paling berarti di hidupnya Armor nya atau Pepper Pots. Robert Downey Jr seperti biasa membawakan peran Tony Stark tanpa celah, namun ada beberapa karakter yang berkembang karakter nya di film ini.

Film ini dimulai dari pertemuan Tony Stark dengan Aldrich Killian pada tahun 1983 di Bern, Swiss dan Tony Stark mengucapkan " We Create our Demons" ya quote itu lah yang menjadi plot utama dalam film ini, film ini akan menjadi pondasi penting bagi Avengers 2 dengan dewasa nya Tony Stark melawan EXTREMIST buatan Aldrich Killian. Satu lagi Shane Black akan menyajikan suatu Twist yang akan menjadi dua sisi koin, bagi Fanboy Iron Man akan menjadi malapetaka dan bagi yang tidak mereka akan membuka mulutnya pada saat akhir film ini. Dan saya sangat salut akan upaya dan kenekatan Shane Black. Formula di Film ini hampir sama dengan The Dark Knight Rises dengan Bane serta Miranda Tate nya.

Bonus bagi yang baca sampai selesai ....

Overall saya berikan 4 bintang dari full 5 bintang


Selamat Menonton

Jarvis Post this Review

-MAL-

[REVIEW] Pee Mak

Pee Mak

"Film Horror Comedy yang berkelas"

Tidak seperti Film Horror Comedy yang beredar di Indonesia yang hanya menjual sensualitas dan jokes-jokes kacangan namun laku di pasaran , Pee Mak menawarkan sesuatu yang berkelas di dalam balutan horror dan nuansa komedi khas sutradara Banjong Pisanthanakun yang ngetop lewat Shutter, Phobia 1 dan Phobia 2 yang ketiganya merupakan  film horror favorit saya.





Sinematography dan pencahayaan yang optimal cukup menunjang sepanjang film yang menunjukan cita rasa film Thailand yang nampaknya harus diikuti oleh semua sineas film di Indonesia. Diawali dengan cerita Pee Mak (Mario Maurer) yang bersama teman-teman nya di medan perang Ter (Freud-Nattapong Chartpong), Puak (Pongsathorn Jongwilas), Shin (Auttarut Kongrasri) dan Aey (Kantapat Permpoompatcharasook) dan mereka semua berhasil selamat di medan perang dan menemani Pee Mak untuk pulang menemui Istri Pee Mak yang cantik Nak (Davika Hoorne) dan anaknya Dang.

Namun tak disangka-sangka, Pee Mak dan teman-teman nya harus menghadapi Nak dan Dang yang sudah meninggal dan hantu, kelucuan dan keseraman serta keharuan muncul seiring dengan berjalan nya film. Bagi yang sudah akrab dengan film buatan  Banjong Pisanthanakun tentunya tidak asing dengan pembawaan cerita dan komedi khas di dalam nya, namun menurut saya menjadi terlalu dapat ditebak dengan twist sang sutradara. Tapi bagi yang belum akrab beruntung lah kalian dan akan dibawa kesana kemari dengan ending di dalam Pee Mak ini.

Saya memberikan 4 dari 5 bintang untuk Film Pee Mak ini, Mario Maurer bermain optimal dengan tampak culun nya begitu pula keempat teman nya dan tentu saja Nak berhasil membawa horror yang saya sebut seperti Kuntilanak kalau di Indonesia

Apakah yang akan diperbuat Pee Mak untuk mempertahankan cinta nya dengan Nak?

Selamat menonton

-MAL-

[REVIEW] Oblivion

"Earth is a memory worth fighting for"

The Best Tom Cruise Film since Top Gun and Mission Impossible



Yap itulah highlight review saya sehabis menonton film ini, tidak dipungkiri nama Tom Cruise masih sangat menjual dalam dunia Film Holywood. dan memang menurut saya hanya Top Gun dan Mission Impossible merupakan film terbaik Tom Cruise dari film-film lain nya. Dan ketika Tom Cruise dipadukan dengan Morgan Freeman yang kharisma dan karakter nya sangat tidak tergantikan serta diarahkan oleh Joseph Konsinski yang sukses dengan TRON nya.

Film ini diawali dengan keseharian Jack Harper ( Tom Cruise) dan Vika (Andrea Riseborough) sebagai mekanik dan menara pengawas yang diutus oleh Tet untuk memperbaiki Drone yang bertugas untuk mengawasi mesin yang bertugas untuk menyerap energi bumi sebagai energi yang akan digunakan oleh umat manusia di Titan (Bulan Saturnus). Sebelumnya saya akan menceritakan mengapa manusia dapat bermigrasi ke Titan, Pada Tahun 2077 manusia berperang dengan alien dan perang tersebut dimenangkan oleh manusia namun bumi tidak dapat dihuni lagi dikarenakan lingkungan yang rusak oleh nuklir.

Konflik mulai muncul ketika Jack Harper menemukan memorinya yang tersisa pada saat kapal angkasa yang jatuh di bumi dan juga pertemuan Jack Harper dengan Malcolm Beech (Morgan Freeman) serta Sykes (Nikolaj Coster-Waldau) yang menguak suatu rahasia yang belum diketahui Jack Harper tentang misi nya dan siapa dia sebenarnya.

Dari judul film ini yang bernama Oblivion atau dalam bahasa Indonesia yang berarti dalam keadaan lupa, film ini menyorot bagaimana Jack Harper menemukan bagian per bagian dari memori nya yang bukan hanya vital bagi diri nya sendiri tapi juga nasib bumi di masa depan

Joseph Konsinski memberikan sound effect yang cukup berkelas dan mendukung nuansa film nya dan juga ada tone berbau star wars yang sungguh menggugah selera untuk menonton dan juga bagi penggemar film yang tidak suka berpikir film ini cukup berat untuk dicerna namun tidak seberat inception. Namun 15 menit awal film ini cukup membuat saya sempat menguap, namun cukup puas dengan suguhan efek khas Joseph Konsinksi di sisa film dan juga multiple twist yang disajikan di dalam nya. Siap-siap terkejut!

Akhirnya saya memberikan 4 dari 5 bintang untuk Oblivion

Selamat Menonton

-MAL-

[REVIEW] The Croods

The Croods

Sekilas saya kira Dreamworks sengaja menyajikan The Croods mengambil setting yang sama dengan Ice Age nya Blue Sky untuk menandingi Ice Age yang notabene salah satu saga Film Animasi yang cukup sukses karena mengambil tema purbakala.

Ternyata saya tidak sepenuhnya benar maupun tidak sepenuhnya saya salah. Yang membuat saya kaget ternyata Dreamworks bisa membuat film animasi yang mempunyai makna yang "berat" namun mengalir dengan mantap nya.



Mengangkat tema keluarga dan mengambil rilis dekat dengan liburan paskah, Dreamworks nampaknya langsung menantang si jagoan animasi yang selalu mengusung tema yang berat namun eksekusi nya luar biasa yaitu Pixar. Dengan kualitas gambar yang tidak usah diragukan, The Croods merupakan animasi yang paling mempunyai makna menurut saya.

The Croods dimulai dari kisah keluarga The Croods yang dikepalai oleh Grug dan dipenuhi banyak aturan untuk mempertahankan hidup keluarganya. Semua itu berubah ketika The Croods bertemu dengan Guy yang lebih mempunyai ide dan modern.

Dan dipaksa oleh keadaan alam yang ekstrem, maka The Croods melakukan perjalanan dan mempelajari banyak hal bersama Guy. Hubungan Ayah-Anak, Keluarga, Mertua-Menantu sangat terasa disini. Apalagi sekilas saya merasakan ada nuansa meet the fockers di film ini dengan segala tingkah laku keluga The Croods. HILARIOUS. Hahaha. Dan membawa suasana haru di akhir-akhir film. Huhuhu.

Makna dapat, Terhibur, Tampilan Menawan, 3D nya support sekali. Maka saya beri nilai 4 bintang dari 5 bintang untuk the Croods.

Just Follow The Light !

Happy Watching

-MAL-

[REVIEW] The Tower

The Tower

Kebetulan saya kurang mengandrungi film Korea apalagi K-Pop nya. Haha. Saya hanya pernah menonton the Host yang berkisah tentang monster bawah laut yang menyerang manusia dan Hello Ghost yang cukup buat saya terharu menonton nya.

Namun The Tower membawa dimensi sendiri dalam menonton. Saya merupakan penggemar film yang berisi banyak cerita yang saling terkait satu sama lain dan menggunakan banyak karakter, kalau tidak salah disebut Omnibus semacam Babel dan Phobia.





The Tower berkisah tentang Tower Sky yang menjadi tower tertinggi di Korea dengan 100 lantai menjadi pusat perhatian di seluruh antero Korea. Kisah ini dimulai pada tanggal 24 Desember tepat pada Christmas Eve, semua orang beraktivitas seperti biasa tanpa menyadari bencana yang akan datang. Masing-masing karakter memiliki ceritanya sendiri dan akan disambungkan seiring film ini berjalan

Ada Seorang kepala keamanan gedung yang jatuh cinta dengan salah satu staff gedung tersebut, ada juga koki yang ingin melamar kekasih nya, nenek yang menjadi petugas kebersihan yang sayang sekali dengan cucu nya, seorang penyewa ruangan yang membawa serta keluarga nya untuk menginap, Ibu yang sedang hamil dan petugas pemadam kebakaran baru bersama senior dan kapten nya berusaha menyelamatkan korban kebakaran pada tower sky.

Tanda-tanda bencana dimulai dengan sprinkle air yang tidak menyala dan puncak nya ide gila sang pemilik yang membuat salju buatan demi membuat tamu nya senang dengan menyewa helikopter pembawa salju buatan. Dari peristiwa itu timbul lah bencana, helikopter menabrak gedung dan terjadi lah kebakaran hebat.

Dan dimulai lah perjuangan mempertahankan hidup masing-masing karakter. Film ini dimulai dengan karakter yang solid dan alur cerita yang tidak membingungkan. Efek-efek nya pun tidak terlalu berlebihan, sehingga tidak terlihat film yang mengumbar efek semata.

Di akhir film, saya bertaruh pasti ada beberapa dari kita akan menitikan air mata. (Termasuk saya). Overall Film ini sangat saya rekomendasikan untuk ditonton terbukti menjadi #2 di Box Office Korea setelah The Thieves, maka dari itu saya memberikan 5 dari 5 bintang.

Selamat Menonton
-MAL-

[REVIEW] Bangun Lagi Dong Lupus

Satu kata untuk film ini :



"NOSTALGIA"



Ya NOSTALGIA, karena dengan menonton film ini kita (khusus nya anak-anak muda baik jaman Lupus yang original maupun yang Lupus Milenia dan tentu juga yang baca novelnya) merasakan tone cerita dan gimmick yang sama dan membuat kita serasa muda lagi. hahaha.

Ya tidak cuma Holywood yang mulai remake atau repackage film-film lama mereka, ternyata JAKWOOD ikut-ikutan juga. Beberapa tahun yang lalu kita sempat disuguhkan oleh Catatan Si Boy yang menurut saya cukup berhasil. Kali ini EKOMANDO, rumah produksi nya  Eko Patrio sang wakil rakyat kita di Senayan mengangkat kisah Lupus yang diberi judul "Bangun Lagi dong Lupus" dan tetap mengusung tema persahabatan dan cinta lingkungan. Dan didukung penuh oleh Hilman dan disturadarai oleh Benni Setiawan.

Film ini dibuka dengan Lupus masuk SMA Merah Putih dan berkenalan dengan Poppy, Boim, Gusur serta Anto. Film ini dihiasi oleh kisah cinta antara Lupus - Poppy, dan juga konflik yang dialami masing-masing karakter . Boim yang dikejar-kejar Anak SMA lain dan Debt Collector , Gusur yang bermasalah dengan Kakak ipar demi membela engkongnya, sampai Proyek  Go Green Lupus dan Majalah Sekolah yang berlomba di tingkat Nasional yang dikelola Poppy.
Jalan cerita dibangun solid dengan alur yang enak ditonton dan buat kita tertawa dari awal sampai akhir film. LOL. Apalagi liat tingkah laku Boim dan Gusur, sampai terpingkal-pikal pokoknya. Tokoh-tokohnya pun dibangun karakternya dengan apik,

Namun sayang untuk tokoh lulu (tokoh favorit saya di Lupus selain BOIM LE BON  tentunya, apalagi pemeran nya cute banget) hanya mendapatkan porsi yang sedikit BAHKAN kalah porsi dengan Guru Olahraga POCO-POCO yang menurut saya sangat dipaksakan dan monoton serta kurang penting meskipun sedikit mengundang tertawa. Deddy Mizwar pun main sebagai kepala sekolah yang kocak dan narsis (mungkin shooting terakhir beliau sebelum pilkada) . Jangan lupa dengerin soundtrack nya yang dinyanyikan oleh Mela Austen sang pemeran Lulu. Hehe. Moga-moga ada sequel nya dan Lulu nya banyak tampil. Hahaha

Saya harap dengan Film ini menciptakan pencerahan akan film-film Indonesia kearah yang lebih cerah apalagi anak muda Indonesia sedang krisis icon anak muda. Overall saya memberikan nilai
4 Dari 5 Bintang

Sekian Review dari saya

Selamat menonton 4 April 2013 di Bioskop-Bioskop kesayangan kalian

-MAL-