Masih ingat Film Laskar Pelangi adaptasi novel Andrea
Hirata? Film yang mengisahkan perjuangan anak-anak belitong dalam sekolah serta
guru yang tahan banting dalam mengajar mereka. Nah kali ini ada Film Hongkong
yang bahkan Variety mengakui premisnya
mirip dengan film Laskar Pelangi (jelas tertera di poster film) walaupun film
ini mengangkat dari kisah nyata di sebuah sekolah kanak-kanak di Hongkong. Dan film ini menempati peringkat pertama di
Box Office Hongkong di tahun 2015.
Hirata? Film yang mengisahkan perjuangan anak-anak belitong dalam sekolah serta
guru yang tahan banting dalam mengajar mereka. Nah kali ini ada Film Hongkong
yang bahkan Variety mengakui premisnya
mirip dengan film Laskar Pelangi (jelas tertera di poster film) walaupun film
ini mengangkat dari kisah nyata di sebuah sekolah kanak-kanak di Hongkong. Dan film ini menempati peringkat pertama di
Box Office Hongkong di tahun 2015.
Alkisah Sang Guru
(Miriam Chin Wah Yeung) yang sudah lama sekali menjalani pengabdian nya menjadi
swasta top di Hongkong selama berpuluh
tahun memutuskan mengundurkan diri dari guru sekolah swasta tersebut
dikarenakan sudah tidak sejalan dengan visi sekolah tersebut yang memaksakan
anak kecil sesuai keinginan keluarga yang super kaya. Sang Guru dan suami (Louis Koo) seorang arsitek di
museum memutuskan untuk berkeliling dunia dan berusaha mengobati penyakit tumor
yang diidapnya. Namun di suatu hari sang guru menonton berita dimana sebuah
sekolah kanak-kanak yang hanya berisi 5 siswi terancam ditutup dan tidak ada
guru yang mengajar di sekolah tersebut dengan imbalan yang nilai nya sangat
kecil. Lalu tekad sang guru segera diwujudkan untuk mepertahankan sekolah
tersebut. Bersama cerita dari kelima siswi nya: Lo Ka-Ka (Fu Shun-ying) yang
memiliki orang tua cacat dan sering rebut dengan istrinya, Mei-Chu (Keira Wang)
yang hidup sebatang kara dengan bibi nya, Ho Siu-suet (Winnie Ho) tinggal
bersama bapak nya yang sudah tua renta dan anak kembar Kitty Fathima(Zaha
Fathima) dan Jennie Fathima (Khan Nayab)dimana
kedua orang tua nya memiliki masalah keuangan. Berhasil kah sang guru menyelamatkan
sekolah tersebut?
(Miriam Chin Wah Yeung) yang sudah lama sekali menjalani pengabdian nya menjadi
swasta top di Hongkong selama berpuluh
tahun memutuskan mengundurkan diri dari guru sekolah swasta tersebut
dikarenakan sudah tidak sejalan dengan visi sekolah tersebut yang memaksakan
anak kecil sesuai keinginan keluarga yang super kaya. Sang Guru dan suami (Louis Koo) seorang arsitek di
museum memutuskan untuk berkeliling dunia dan berusaha mengobati penyakit tumor
yang diidapnya. Namun di suatu hari sang guru menonton berita dimana sebuah
sekolah kanak-kanak yang hanya berisi 5 siswi terancam ditutup dan tidak ada
guru yang mengajar di sekolah tersebut dengan imbalan yang nilai nya sangat
kecil. Lalu tekad sang guru segera diwujudkan untuk mepertahankan sekolah
tersebut. Bersama cerita dari kelima siswi nya: Lo Ka-Ka (Fu Shun-ying) yang
memiliki orang tua cacat dan sering rebut dengan istrinya, Mei-Chu (Keira Wang)
yang hidup sebatang kara dengan bibi nya, Ho Siu-suet (Winnie Ho) tinggal
bersama bapak nya yang sudah tua renta dan anak kembar Kitty Fathima(Zaha
Fathima) dan Jennie Fathima (Khan Nayab)dimana
kedua orang tua nya memiliki masalah keuangan. Berhasil kah sang guru menyelamatkan
sekolah tersebut?
Meskipun ada beberapa kemiripan dengan Laskar Pelangi namun
dimensi berbeda segera akan anda rasakan dalam menonton film ini dan siapkan
tissue karena film ini akan menyentil hati kecil anda yang melankolis itu.
dimensi berbeda segera akan anda rasakan dalam menonton film ini dan siapkan
tissue karena film ini akan menyentil hati kecil anda yang melankolis itu.
5/5
-MAL-
No comments:
Post a Comment