“No One Breaks Out Alone”
Escape Plan mengisahkan tentang seorang yang profesional di bidang urusan keamanan penjara, Ray Breslin (Sylvester Stallone) yang terpaksa terjebak di dalam penjara berteknologi tinggi, The Tomb. Sebelumnya, Breslin menghabiskan hidupnya keluar masuk dari satu penjara ke penjara lainnya untuk mempelajari desain penjara, mengamati kebiasaan penjaga untuk menemukan kelemahan penjara, dan kemudian dia akan melarikan diri. Hasil dari keahliannya ini ditulis dalam sebuah buku.
Agen CIA, Jessica Miller menawari Breslin jutaan dollar untuk menguji keamanan penjara rahasia dan kemampuan Breslin untuk melarikan diri. Dalam kesepakatan ini, Breslin diharuskan menggunakan nama samaran dan tidak ada kontak dengan dunia luar. Bahkan alat pelacak di tubuh Breslin dikeluarkan secara paksa oleh tim penjaga penjara The Tomb.
The Tomb merupakan penjara yang sangat canggih dengan pengawasan ketat. Di dalam penjara, dia bertemu dengan seorang napi lainnya bernama Rottmayer (Arnold Schwarzenegger) hingga akhirnya mereka merencanakan pelarian dari penjara sempurna tersebut. Film Escape Plan ini semakin menarik ketika perlakuan yang diterima Breslin di penjara sangatlah buruk dan terkuak bahwa orang yang memenjarakan Ray adalah salah seorang rekan yang sangat ia percaya selama ini.
Selain kerjasama dengan Rottmayer, mereka juga merekrut Javed, napi Muslim yang memiliki alibi ingin sholat tahajud agar mengetahui koordinat lokasi mereka. Usaha Javed membuahkan hasil, Breslin mendapati bahwa mereka sedang berada di sebuah penjara di tengah Samudera Atlantik dekat perairan lepas Maroko. Breslin dan Rottmayer terus mempelajari kompleks serta rutinitas penjaga dan kemudian mereka merasa membutuhkan bantuan dokter yang sangat setia dengan sumpah dokternya, sehingga ia mau membantu pasiennya, Breslin. Dokter menjadi perantara Breslin mengirimkan email kepada rekan Rottmayer agar menjemput mereka menggunakan helikopter.
Rencana berjalan mulus hingga Breslin, Rottmayer dan Javed berhasil keluar. Namun, kecanggihan penjara tidak memudahkan mereka. Kendali otomatis mengunci seluruh akses untuk keluar, sehingga Breslin harus beraksi di ruang mesin, sementara Rottmayer dan Javed mengalihkan perhatian penjaga penjara. Unfortunately, alih-alih mengalihkan perhatian, Javed tertembak dan menjadikan dirinya tumbal. Adu tembak terjadi antara Javed dan penjaga penjara. Kalah peluru, akhirnya Javed dihujami tembakan oleh penjaga. ---Di sini terdapat scene pembacaan dua kalimat syahadat seorang Muslim. He’s such a nice terrorist--- Rottmayer berhasil meloloskan diri dan meraih seat di helikopter.
Sementara Breslin berhasil menghirup udara kebebasan dari dek kapal penjara, ia masih terus diserang oleh penjaga. Rottmayer, teman yang setia berusaha melindungi rekannya itu dengan menyerang balik penjaga penjara. Breslin melarikan diri dengan masuk ke sistem pembuangan otomatis hingga ia terlempar ke laut dan akhirnya berhasil meraih tangga helikopter. Aksi heroik terjadi kembali ketika Breslin menembaki drum barrel di tempat berdirinya Hobbes ---kepala penjara---, hingga tubuhnya terbakar tanpa ampun. Dua sahabat ini akhirnya mendarat di daratan Maroko dijemput oleh putri Rottmayer (yang bernama asli Mannheim). Putri Mannheim satu-satunya itu memperkenalkan diri sebagai Jessica Miller, Agen CIA ;) What a great ending.
NB: rekan yang menjebak Breslin mendapat balasan setimpal dari Breslin dengan memasukkannya ke dalam mobil terkunci --- di dalam box supeeer sempit --- di antara ribuan box lainnya --- di sebuah kapal besar --- di tengah samudera ---
EH
EH
No comments:
Post a Comment