Pages

Showing posts with label Babi Liar. Show all posts
Showing posts with label Babi Liar. Show all posts

Tuesday, 5 August 2014

[REVIEW] SELAMAT PAGI, MALAM - Adinia Wirasti (2014)

Selamat Pagi, Malam:

PEPERANGAN KRISIS IDENTITAS SEBUAH KOTA

Gia (diperankan oleh Adinia Wirasti) adalah seorang gadis berusia 32 tahun yang  telah menetap lama di kota New York dan memutuskan untuk menetap di kota Jakarta yang dianggapnya sebagai tempatnya untuk pulang dan hendak bertemu dengan Naomi (diperankan oleh Marissa Anita) teman lamanya dari New York sementara itu dibelahan lain kota Jakarta, Indri (diperankan oleh Ina panggabean) adalah seorang karyawati penjaga handuk disebuah gym besar dan hendak kencan buta dengan seorang pria kaya yang dikenalnya melalui media sosial lalu disudut lain kota Jakarta ada Ci Surya (diperankan oleh Dayu Wijanto), seorang ibu rumah tangga yang baru kehilangan suaminya yang dikenal sebagai pengusaha sukses, Koh Surya namun kenyataan pahit membuka tabir bahwa suaminya telah berselingkuh dengan seorang wanita lain bernama Sofia (diperankan oleh Dira Sugandi).

Itulah secara garis besar cerita yang terdapat dalam film panjang Sebelum pagi, malam yang diarahkan oleh Lucky Kuswandi ini. Dengan bertokohkan utama tiga orang wanita dari sudut pandang yang berbeda, dimana pertama dilihat dari sudut pandang orang yang telah lama tinggal diluar negeri lalu menetap kembali di Jakarta, kedua dilihat dari seorang wanita kelas bawah dengan kehidupan chatting social media nya dan dari sisi seorang ibu rumah tangga yang menjalani kehidupan tidak pada umumnya.

Film ini sendiri serta memperlihatkan bagaimana ibu kota di pagi hari yang dipenuhi oleh kepalsuan kepada mereka yang merasa dirinya kaum borjuis berusaha memperlihatkan eksistensi diri melalui penggunaan smartphone yang lebih dari satu, update status path, penggunaan tongsis untuk berfoto semua dikritik secara gurih, tajam, dan sebetulnya sangat pilu bagaimana kita diperlihatkan bahkan lebih westerneous dari pada orang barat itu sendiri. Dimulai dari penggunaan dress yang tidak pada umumnya, gaya bicara yang di barat-baratkan, penamaan menu yang juga di baratkan (chicken egg roll – lumpia), kencan buta dengan kenalan yang menggunakan profile picture yang tidak sesuai dengan diri itu semua dipaparkan secara gamblang dan terang-terangan serta jujur didalam film ini.

Lucunya, film ini memperlihatkan bagaimana ketika dimalam hari Jakarta menjadi sebuah kota yang lebih jujur. Segala lelah dan pilu dari kebohongan ditumpahkan di malam hari. Kehidupan jalanan Jakarta yang romantis, establish moment kehidupan warga yang diambil dengan jujur menjadi sebuah bukti tutur yang sangat membuat kita terhenyuk bagaimana kehidupan di ibu kota begitu lucu. Dimana sebenarnya kita di Jakarta selalu menanti sebuah rindu akan sesuatu tetapi kita takut untuk mengambilnya pada satu waktu, yaitu di pagi hari dan hanya berani mengungkap rindu dengan menyelinap di malam hari.

Film Selamat pagi, malam juga mengkritik bagaimana sebuah gaya hidup yang seharusnya tidak dibutuhkan seperti lari di tempat fitness yang seharusnya dapat kita lakukan di taman namun dengan pembelaan Jakarta tidak memiliki central park seperti New York, lalu bagaimana dengan sebuah taman besar di monumen nasional (Monas) ?, apakah memang tidak terdapat tempat atau kita – masyarakat yang merasa melakukan jogging di tempat fitness lebih menunjukkan kelas ketimbang berlari ditempat umum.
           
            Tidak sampai disitu agama pun dikritik secara manis seperti gula disini. Dimana baik secara visual dan dialog dijelaskan bagaimana agama menjadi sebuah pusat pengendali kehidupan ibu kota yang harusnya mereka berdiri atas dasar kasih dan cinta bukan untuk kekuasaan sehingga pada akhirnya “there’s no place for us here” ungkap Naomi kepada Gia karena kisah cinta mereka di New York selamanya tidak akan pernah terwujud di ibu kota yang besar ini. Ketika saat itu Naomi lebih jujur kepada Gia di malam hari dengan duduk termenung didalam mobil menanti kehangatan dan kerinduan masing-masing pihak. Mereka sekali lagi lebih berani dan jujur pada malam hari.

            Kehidupan one night stand pun diceritakan dengan lebih pilu dan menyanyat dimana Indri yang merasa kecewa dengan kencan butanya yang gagal malah berakhir mesra dengan pelayan café tempat dia berkencan buta, yaitu Faisal (diperankan oleh Trisa Triandesa) dimana Indri yang sangat terlihat jatuh hati kepada Faisal merelakan keperawanannya dan berakhir berbaring tertidur tanpa sosok Faisal di pagi harinya.

            Beda lagi dengan kejujuran yang ditawarkan lewat cerita Ci Surya yang memperlihatkan bagaimana kejamnya hidup di ibu kota dengan Sofia wanita yang dicarinya ternyata adalah seorang pelacur yang bersuamikan seorang gigolo. Pada akhirnya semua menyerah pada keterfanaan dunia dan ketika pagi hari datang kebohongan pun harus datang kembali.

Selamat pagi, malam berusaha membongkar dengan pelan bagaimana kota Jakarta saat ini yang sedang diperangi oleh kriris identitas dimana kota kita mulai kehilangan budayanya sendiri. Sebuah kritik sarkastik yang sangat dewasa dengan penceritaan yang melankolis. Ini adalah sebuah film tersederhana yang berani memaparkan kekejaman ibu kota. Jangan juga melupakan bagaimana jenakanya sebuah sindirin paling sarkas dengan nama-nama penting yang disadurkan.

Sesungguhnya sepanjang menonton film ini akan sangat terlihat perbedaan pandangan penonton akan kehangatan dari pemaparan film ini dimana mereka yang tahu dan pernah terlibat dalam kegiatan tubuh ibu kota akan merasa terdiam, terenyuh dan tertawa lalu tersadarkan betapa pedihnya hidup di ibu kota atau mereka yang tidak pernah terlibat merasa betapa mirisnya ibu kota di Indonesia. Yang jelas dalam film ini mereka yang pernah terlibat dalam aktivitas ibu kota akan sangat merasa keterdekatan akan film ini.

Buat saya, ini adalah salah satu film terbaik sepanjang perfilman Indonesia.







10/10


[REVIEW] TOILET BLUES - TIM MATINDAS (2014)



REVIEW TOILET BLUES (2014)


Anjani (diperankan oleh Shirley Anggrainin) bersama Anggalih (diperankan oleh Tim Matindas) sedang duduk termenung di atas rel kereta api, sementara itu seorang pegawai dinas perhubungan tengah memotong dahan pohon pisang. Orang tersebut lalu berjalan menuju Anjani dan Anggalih dengan dahan pohon pisang yang dibawanya dia menutup sesosok mayat lelaki yang habis ditabrak kereta api.

Anjani dan Anggalih lalu bersama menyusuri jalan di rel kereta api. Terdiam tanpa menghabiskan banyak kata, termenung menyusuri jalanan daerah Jawa Tengah diiringi dengan ambience suara Jangkring.

Anjani dikala itu sedang meragu dengan pilihan hidupnya kepada bodyguard nya, Ruben (diperankan oleh Tio Pakusadewo) yang ditugaskan ayahnya untuk menjaganya sedangkan dia jatuh cinta sejak dulu kepada Anggalih sahabat kecilnya yang tengah menyiapkan dirinya untuk menjadi Pastor. Alih-alih merasa siap untuk menjadi Pastor agar dapat mengembalikan harga diri Ayahnya, dia sendiri sebenarnya meragu akan keputusannya untuk menyerahkan dirinya kepada tuhan seutuhnya.

#######

Toilet Blues (2014) adalah sebuah film arthouse pertama ditahun 2014 ini. Sebuah jenis film yang umumnya sangat jarang ditemui di perfilman Indonesia dan serta pastinya mempunyai segmentasi khusus untuk para penontonnya. Untunglah disediakan tempat untuk film ini di beberapa bioskop di Indonesia dan bersyukurnya saya dapat menikmatinya di Blitzmegaplex terdekat walaupun saat itu banyak film-film hebat bersaing dengannya dan terlihat hanya saya sendiri yang menghuni satu studio besar untuk menyaksikan film tersebut.

Toilet Blues adalah sebuah film arthouse yang disutradarai oleh Dirmawan Hatta yang setelah saya mencari tahu bagaimana film yang buat saya seperti baitan syair ini ternyata terinspirasi dari sebuah puisi karangan W.S Rendra, yaitu Nyanyian Angsa.

Sebagai film arthouse tidak butuhkan sebuah pikiran yang muluk-muluk dalam usaha mencerna apa-apa yang disampaikan dalam film ini tapi yang ada menikmati setiap makna dalam simbol-simbol yang disajikan dalam Toilet Blues melalui art yang divisualisasikannya.

Buat saya, ini adalah sebuah film tentang pencarian makna akan eksistensi diri pada setiap tokoh baik Anjani maupun Anggalih. Anjani seringkali berkeluh kesah tentang hidupnya yang terlalu liar dan terlihat bagaimana ketika dia menyatakan dengan pasti kepada Anggalih bahwa dirinya masih perawan walaupun telah dipergok ayahnya ia dalam keadaan mabuk dengan ketiga teman lelakinya. Bahkan diperjelas oleh Anjani bahwa ketiga teman lelakinya melihatnya mengenakan baju yang kancingnya terbuka tiga. Tetapi Anjani sendiri tidak disentuh ataupun ingin disentuh oleh ketiga teman lelakinya.

Apakah ini perlawan terhadap streotip akan makna kehidupan masa kini dimana: wanita mabuk – teler bersama kawan – berakhir diranjang – tanpa pakaian – menyatakan diri tidak perawan – berbangga dengan senang hati ?. tapi tidak untuk Anjani dia membuktikan bahwa streotip itu tidak berlaku baginya. Dia adalah dia tidak peduli apa yang dipikirkan oleh orang lain.

Sementara itu, Anggalih dengan sikap lugunya malah terbatuk-batuk menghisap rokok Anjani walaupun alih-alih mungkin ingin memperlihatkan bahwa dirinya tidak senaif seperti yang dipikirkan oleh Anjani. Dia tahu bahwa Anjani suka kepada dirinya tapi Anggalih yang telah semakin menetapkan dirinya kepada Tuhan malah tidak merasa bahwa mungkin apakah dia menyukai Anjani atau tidak tapi malah membayangkan bagaimana bila dia dan Anjani tengah bercumbu disebuah hutan, saling berpangutan mengeluarkan nafsu seperti binatang dan terengah-engah ingin menutaskan zinah tanpa akal waras.

Ini adalah penggambaran bagaimana seorang manusia tengah melihat dia seperti dikuasai oleh kekuatan yang tidak habisnya dapat diterima oleh akal sehat. Anggalih ingin menolak itu. Menolak sebuah perasaan hawa nafsu semata yang cepat habis dengan penyesalan dibelakangnya. Tapi sayang Anggalih sama halnya dengan manusia biasa yang tidak dapat menahan hawa nafsunya walaupun berhasil mencegah dirinya menyentuh buah dada Anjani tetapi malah disebuah rumah bordil melakukan hubungan badan dengan seorang wanita yang telah disetubuhi oleh tiga pria.

Dilain pihak Anjani mempertanyakan kepada Anggalih kenapa dia tidak bisa menjadi satu-satunya orang yang diselamatkan oleh Anggalih. Dia merasa cemburu bagaimana Tuhan tanpa perlu melakukan usaha keras dapat merebut hati Anggalih seutuhnya hingga membuatnya dapat mengorbankan dirinya seutuhnya dihadapannya tanpa adanya paksaan sama sekali sementara dia dengan usahanya sedemikan keras tidak dapat membuat Anggalih jatuh kesisinya. Sebegitu tidak adakah ruang dihati Anggalih untuk dirinya diucapakan Anjani dengan tatapan kosong.

Mungkin disaat itu Anggalih tidak tahu bagaimana dia menaruh perasaan kepada Anjani walaupun ketika kita tengah menonton kita tersadar bagaimana Anggalih selalu berjalan mengikuti arah Anjani walaupun tanpa tahu mereka akan kemana. Dengan jalan-jalan yang dipenuhi kemaksiatan yang sangat tidak cocok dengan dirinya ia tetap memilih berjalan bersama Anjani.

Disela-sela itu pula dia selalu bertanya kepada banyak orang “ada yang bisa saya bantu,” tapi sayangnya orang-orang tetap melihat kedepan tanpa perlu sedikit pun melihat kearahnya dan berjalan meninggalkannya. Toh kenyataannya, dia yang berusaha menjadi Pastur agar dapat menolong orang-orang masuk surga ternyata tidak ada seorang pun yang ingin ditolongnya. Sekalinya ada seseorang yang meminta tolong agar dibeli sepatu yang dijualnya malah Anggalih enggan menolong karena tidak memiliki uang. Betapa miris perjalanan yang harus dihadapi olehnya.

Pada akhirnya mereka pun berhenti disebuah satu titik yang dimana Anjani yang akhirnya memutuskan untuk pergi bersama dengan Ruben dan Anggalih yang masih dalam perjalanan mencari tahu apa yang diinginkannya. Kisah tidak berakhir seperti begitu saja dimana Anjani dan sang Ruben menghabiskan waktu bersama di sebuah cottage. Disitu saya merasa seperti melihat sebuah renungan-renungan bagaimana Anjani yang masih begitu muda dapat jatuh hati kepada seorang pria tua berperut buncit. Mungkin ini adalah sebuah rasa rindu akan kehadiran sosok pria dewasa dalam kehidupan Anjani terlihat bagaimana Anjani yang meminta agar ditemani tidur kepada Ruben.
Malam pun bergulir dengan Anjani tiba-tiba berjalan-jalan melihat pertunjukan perwayangan khas Jawa dia begitu senang, semangat dan seakan-akan bebas dan terkagum-kagum akan hal yang dilihatnya tapi mendadak dia hanya melihat hal tersebut dari balik jendelanya dan dengan Rubendia hendak melihat pentas tersebut tetapi yang ada hanya sebuah kekosongan belaka tanpa ada satu pentas pun. Apakah ini tentang sebuah pengharapan dan kenyataan yang menyakitkan akan sebuah kekosongan yang diharapkan penuh dengan kegembiraan.
Perjalan terus berjalan hingga tiba disebuah hamparan pantai indah luas yang berwarna kebiruan. memancarkan kesederhaan karunia ciptaan Tuhan. Disanalah semua karakter berkumpul disatukan oleh penjaga kereta api diawal yang menutup sesosok mayat laki-laki dengan dahan pohon pisang. Bersamanya mereka semua duduk di depan sebuah makanan yang melingkari mereka. Lagi-lagi apakah ini hanya sekedar semata pelukisan akan kebersamaan sesama umat beragama atau sesama manusia semata?. Lucunya mereka tengah menikmati hidangan didepan sebuah toilet tanpa peduli bagaimana bau didalam toilet umum tersebut.
Hingga pada akhir kisah semua tokoh duduk dan saling memanjatkan doa atas pusi syukurnya kepada Tuhan yang telah memberikan mereka nitmat karunia hidup.
Dititik inilah saya tersadar bahwa sepanjang 85 menit saya menonton film Toilet Blues dia tidak menyajikan sebuah kisah perjalanan hidup manusia dengan keimanan tapi bagaimana bahwa kemanusian itu sendiri lebih dermawan dari keimanan. Bahwasanya tidak peduli sekotor apapun dirimu yang diibaratkan dengan sebuah toilet kamu akan tetap berwarna biru cerah seperti langit yang membentang pantai dengan sinar mentari hangatnya. Toilet Blues adalah film tentang sebuah arti kemanusian yang harus dijunjung. Tidak, kita tidak berbicara tentang perbedaan agama atau ritualnya semata kita hanya berbicara tentang pola tingkah manusia yang begitu jenaka.



8/10









Labels

2 guns (1) 2014 (6) 2015 (11) 3D (2) 50 Cent (1) Aaron Eckhart (1) Aaron Taylor-Johnson (1) Abnegation (1) Academy Awards (1) Adam Driver (1) Adam Sandler (1) Airplane (1) Albert Brooks (1) Alec Baldwin (1) Alex Abbad (1) Alfonso Cuarón (1) Alice Braga (1) Alicia Vikander (1) Alvin (1) Alvin and The Chipmunks (1) amanda seyfried (1) Amazing Spiderman (1) Amity (1) Andrew Garfield (2) Andy Serkis (1) Andy On (1) Andy Serkis (1) Animation (3) Anime (5) Anthony Daniels (1) Apollo Creed (1) Arie Keriting (1) Arifin Putra (1) Armie Hammer (2) Arnold Schwarzenegger (1) Attack On Titans (1) azis ansari (1) Babi Liar (2) Bad Robot (1) Bai Baihe (1) Baltasar Komakur (1) bella (1) Ben Affleck (1) benedict cumberbatch (1) beyonce (1) Bill Murray (1) Black Widow (1) Blue Sky Studio (1) BOYCHOIR (1) Brad Pitt (1) bradley cooper (2) Brandon Salim (1) Bryan Cranston. (1) Bucky Banners (1) CAGE DIVE (1) Candor (1) Captain America (1) Cara Delevigne (1) Carrie Fisher (1) cartoon (1) Cecep (1) CGV Blitz (1) Channing Tatum (1) Charlie Day (1) Charlie Hunnam (1) CHICCO JERIKHO (1) China (2) Chris Evans (1) Chris Hemsworth (1) chris pine (1) Chris Pratt (2) Chris Rock (1) Christina Applegate (1) christoph waltz (1) Christopher Nolan (1) CIA (1) Cinemaxx (1) ck Harris (1) colin farrel (1) Collin Chou (1) Contraband (1) Creed (1) CS (1) DA (1) Daisy Ridley (1) Dane DeHaan (1) Dauntless (1) DAVE BAUTISTA (1) Dave Franco (1) David S Goyer (1) David Spade (1) DC Comics (1) Debbie Griswold (1) Deng Chao (1) Denzel Washington (1) Dewi Perssik (1) Disney (3) Divergent (1) Dong-il Song (1) Donnie Yen (1) Doraemon (1) dory (1) drama (2) Dreamworks (1) Dustin Hoffman (1) Dwayne Johnson (2) Ed Harris (2) ed helms (2) Ed Warren (1) Edward Norton (1) EH (22) Eiichiro Hasumi (2) EJ (1) Elen De Generes (1) Elizabeth Debicki (1) Elysium (1) Emily Watson (1) Emma Stone (2) Eric Bana (1) Eric Tsang (1) Ernest Prakasa (1) Erudite (1) EVEREST (1) Falcon (1) fast and furious (1) Fatal frame (1) Ferry Salim (1) Fico (1) Film (96) Forest Whitaker (1) Francois Girard (1) Frank Vincent (1) Frank Sivero (1) Fu Shun-ying (1) Fujiko F Fujio (1) Gang Ye-Won (1) Gareth Edwards (1) Garrett Wareing (1) Gary Oldman (1) Geisha (1) Gemma Arterton (1) George Clooney (1) ghost (1) Giant (1) Glee (1) Godzilla (1) Golden Fleece (1) Golden Globe (1) Goo Seung-Hyun (1) Google (1) Gore Verbinski (1) Gotye (1) GPM (2) Greek Myth (1) Griswold (1) Guillermo del Toro (1) Gung-Min Nam (1) Guy Ritchie (1) Gwen Stacy (1) Hal Yamanouchi (1) Han Chae-Ah (1) hangover (1) Hank Azaria (1) Hans Zimmer (1) Harrison Ford (2) Harry Osborn (1) HC (1) Henry cavill (2) Hidden Ending (2) Hiroyuki Sanada (1) Hollywood (1) Hong Kong (1) Horror (4) Hugh Jackman (2) Idris Elba (1) Ihsan Tarore (1) Iko Uwais (2) Ilumination Studio (1) Indonesia (11) Indro (1) Insidious (1) Isfansyah (1) Isla Fisher (1) Italian (1) Jackie Chan (1) Jaden Smith (1) Jaeger (1) Jake Gyllenhaal (3) James Badge Dale (1) James Franco (1) James Mangold (1) James Wan (2) Jamie Foxx (3) Jang Dong Goon (1) Japan (6) Jason Bateman (2) Jason Clark (1) Jason Statham (1) Jean Grey (1) JEFF DANIELS (1) Jeremy Renner (1) Jerry Bruckheimer (1) Jesse Eisenberg (1) Jesse McCartney (1) JF (4) Jhony Depp (1) Jiao Xu (1) JIM CARREY (1) Jing Boran (1) Jing Tian (1) jj abrams (1) Joaquin Phoenix (1) Jodie Foster (1) Joe Pesci (1) joe taslim (1) Joey King (1) John Boyega (1) John Cusack (1) John Favreu (1) John Goodman (1) John Green (1) john hawkes (1) John Leguiza (1) John Travolta (1) Johnny Depp (1) Jonah Hilll (1) Josh Brolin (1) Josh Green (1) Julie Estelle (1) Juliette Binoche (1) justin lin (1) Justin Long (1) Justin Timberlake (1) JYS (1) Kaiju (1) Kang Ji-Young (2) Kanna Hashimoto (2) KARA (1) Kate Winslet (1) Katy Perry (1) Kazunari Ninomiya (2) KDA (1) Keira Knightley (1) Keira Wang (1) ken jeong (1) Ken Watanabe (1) Kenshin Himura (1) Kevin Anggara (1) Kevin Costner (1) Kevin James (1) Kevin McHale (1) KGB (1) Khan Nayab (1) Kimberly Williams-Paisley (1) Kimbra (1) Korea (5) Koro Sensei (1) Lala Karmela (1) Laskar pelangi (1) Legendary Film (2) LEGO (1) Leonardo DiCaprio (1) Liam Neeson (2) Lily Collins (1) Linus (1) Liu Yi Fei (1) Logan Lerman (1) Lone Ranger (1) Lorraine Bracco (1) Lorraine Warren (1) Louis Koo (1) Louis Letterrier (1) Lupus (1) MAFIA (1) Maika Yamamoto (2) MAL (58) Manga (4) Marc Webb (1) Mario Maurer (1) Mark Hamill (1) Mark Ruffalo (1) Mark Wahlberg (1) marlin (1) Martin Scorsese (1) Marvel (1) Mary Jane (1) Masaki Suda (2) Matt Damon (1) Matthew Gray Gubler (1) Max Brooks (1) mega (1) Melissa Leo (1) Michael B. Jordan (1) Michael Fassbender (1) Michael Keaton (1) Michael Shannon (1) Michele Monaghan (1) michele rodriguez (1) Miku Uehara (2) MILES TELLER (1) Minions (1) Mio Yuki (2) Miriam Chin Wah Yeung (1) Momo (1) Monster Inc (1) Morgan Oey (1) Morgan Freeman (2) Movie (11) Movie Review (24) Moxie Notion (4) moxienotion (1) Music (3) MW (3) mystery (1) NA (3) Nat Wolf (1) Natasha Romanoff (1) Neil Burger (1) Neil Patrick Harris (1) Neill Blomkamp (1) nemo (1) Nicolas Cage (1) Noah (1) Nobita (1) Nonstop (1) Norman Reedus (1) Novel (1) Oka Antara (1) One Direction (1) Orto Ignatiussen (1) Oscar (2) Oscar Isaac (1) Owen Wilson (1) Paper Towns (1) Paramount (2) Patrick Wilson (2) Paul Greengrass (1) Paul Sorvino (1) paul walker (1) Peanuts (1) Peppermint Patty (1) Percy Jackson (1) Peter Mahyew (1) Peter Parker (1) Peterpan (1) Pig Pen (1) pitbull (1) Pixar (3) Poster (100) Premiere (1) Preview (2) Rachel McAdams (1) Raja Gosnell (1) Ray Liotta (1) Rebecca Ferguson (1) Redfoo (1) Review (96) Rick Riordan (1) Ricky Harun (1) Riddick (1) Rila Fukushima (1) Rinko Kikuchi (1) Rise of Electro (1) Rizky Balck (1) Robert De Niro (1) Robert Downey Jr (3) Rocky Balboa (1) Roland Emerich (1) Ron Perlman (1) Ronald Cheng (2) Roy Marten (1) Rurouni Kenshin (1) Russel Crowe (1) Ruth Wilson (1) Ryan Gosling (1) Ryoo Seung-Ryong (1) Ryosuke Yamada (2) Sally (1) Sam Worthington (1) Samuel L Jackson (1) Samurai X (1) Sandra Bullock (1) Sandra Ng (1) Saw (1) Scarlett Johansson (1) Schroeder (1) Schulz (1) SDG (1) Seika Taketomi (2) Seishiro Kato (2) Shailene Woodley (1) Shizuka (1) Short Film (3) Simon (1) SInopsis (4) Skyler Gisondo (1) Slyvester Stallone (1) Snoopy (1) Sofia Vergara (1) Sony (1) SOUTHPAW (1) Spiderman (1) Stand Up Comedy (2) star trek (1) Star Wars (1) Steele Stebbins (1) Steve Austin (1) Steve Carell (1) steven tyler (1) Summit (1) Suneo (1) Superman (2) Svetlana Khodchenkova (1) Sylvester Stallone (1) Takeru Satô (2) Tao Okamoto (1) Thailand (2) The Deep (1) The Perrons (1) The Raid 2: Berandal (1) The Red Violin (1) The Smurfs (1) The Warrens (1) Theo James (1) Theodore (1) Thriller (2) TIM MATINDAS (1) TIo Pakusadewo (1) tokyo drift (1) Tom Cruise (3) Tom Hanks (1) Tom Wilkinson (1) Tony Bellew (1) Tony Hale (1) Trailer (103) trekkie (1) Ty Burell (1) Universal (1) Vacation (1) Vanesa Hudgens (1) Vera Farmiga (1) Video Clip (3) vin diesel (3) Vince Vaughn (1) Ving Rhames (1) Viola Davis (1) Wagner Moura (1) Warner Bros (4) Will Ferrell (1) Will Smith (1) William Fichtner (1) Winnie Ho (1) WInter of Soldier (1) WM (1) Woodstock (1) Woody Harrelson (1) World War Z (1) X-Men (1) Yakuza (1) Yayan Ruhian (1) Zach Galifianakis (1) zachary quinto (1) Zaha Fathima (1) Zhi Gang Yang (1) Zoe Saldana (1) Zombie (1)

Entri Populer