Pages

Sunday, 13 April 2014

[REVIEW] Captain America: The Winter of Soldier 2014


Film karya Marvels Studios memang selalu dimasukkan dalam daftar tontonan. Tak mengherankan, teater bioskop masih ramai dikunjungi penonton setelah dua pekan dirilisnya film Superhero 'Captain America: The Winter Soldier' awal April lalu.

Mengisahkan tentang kehidupan Steve Rogers, Captain America (Chris Evans) yang sudah berusia 95 tahun dan berusaha beradaptasi dengan dunia modern. Setelah kejadian The Avengers, Captain America kembali dituntut untuk beraksi ketika S.H.I.E.L.D diserang.

Film yang meruoakan sekuel dari Captain America: The First Avenger (2011) ini menampilkan Captain America yang berjuang bersama Natasha Romanoff (Black Widow). Tak hanya Black Widow, Captain America juga dibantu oleh Falcon, temannya yang adalah tim penerbang. Mereka telibat dalam konspirasi yang ingin menghancurkan S.H.I.E.L.D dan Captain America. HYDRA adalah musuh besar S.H.I.E.L.D. Perjuangan serasa tidak mudah dengan kehadiran Bucky Banners di pihak musuh. Bucky, yang adalah Winter Soldier merupakan sahabat dekat Steve Rogers di masa lalu dan mengalami pencucian otak oleh pihak HYDRA. Pada akhir film, terekam jelas betapa Captain lebih mementingkan persahabatan daripada dirinya sendiri. Sama halnya dengan Bukcy, meski telah mengalahkan Steve, ia masih peduli terhadap sahabat lamanya. Hal ini terlihat jelas saat Bucky mengangkat tubuh Steve dari air dan meletakkannya di daratan, dengan kesan 'menyelamatkan'.

Seperti film produksi Marvels lainnya, tak lengkap jika kita tak menyaksikan hingga akhir titel film. Jika Anda tak buru-buru keluar dari teater, Anda akan melihat cuplikan tayangan dua orang kembar yang dikurung. Gambaran ini sepertinya akan menjadi sekuel Captain America selanjutnya, yah. The Twins? New enemy or …? Somewhat? Just wait for the new sequels! :) 

-EH-






No comments:

Post a Comment